Rasulullah shalallahu 'alaihi wa salam bersabda :
"Ada tujuh golongan orang yang akan dinaungi Allah yang pada hari itu tidak ada naungan kecuali dari Allah :.....seseorang yang hatinya selalu terpaut dengan masjid ketika ia keluar hingga kembali kepadanya." (HR. Bukhari dan Muslim)
"Ada tujuh golongan orang yang akan dinaungi Allah yang pada hari itu tidak ada naungan kecuali dari Allah :.....seseorang yang hatinya selalu terpaut dengan masjid ketika ia keluar hingga kembali kepadanya." (HR. Bukhari dan Muslim)
Apa takrif iktikaf dari sudut bahasa ?
Duduk diam di dalam masjid dengan tujuan beribadah di dalam masjid dengan niat tertentu.
Namun, kalau di surau..adakah ianya dikira iktikaf? ....jawapan En Suami tadi...dikira khalwah...sepertimana Nabi saw berkhalwah di gua hira'...khalwah maksudnya bersendirian di tempat lain selain dari masjid untuk tujuan ibadat.
Di dalam hadits lain, Rasulullah juga bersabda :
"Barangsiapa yang bersuci di rumahnya kemudian ia berjalan untuk mendatangi salah satu masjid diantara masjid-masjid Allah, demi menunaikan suatu kewajiban dari kewajiban-kewajiban yang ditetapkan Allah, maka salah satu dari setiap langkahnya itu akan menghapuskan dosa serta langkah yang satunya lagi akan mengangkat derajatnya." (HR. Ahmad, Ibnu Majah, Ibnu Hibban, Tirmidzi dan Hakim)
"Barangsiapa yang bersuci di rumahnya kemudian ia berjalan untuk mendatangi salah satu masjid diantara masjid-masjid Allah, demi menunaikan suatu kewajiban dari kewajiban-kewajiban yang ditetapkan Allah, maka salah satu dari setiap langkahnya itu akan menghapuskan dosa serta langkah yang satunya lagi akan mengangkat derajatnya." (HR. Ahmad, Ibnu Majah, Ibnu Hibban, Tirmidzi dan Hakim)
Apa tujuan pergi ke iktikaf ni? Apa nak buat ni??
1) tujuan beribadat- solat, baca quran, berzikir etc
2) muhasabah diri
3)cari sakinah (ketenangan )
4) cari rahmah / pahala
Rasulullah shalallahu 'alaihi wa salam bersabda :
"Masjid itu adalah rumah setiap orang yang bertaqwa, Allah memberi jaminan kepada orang yang menganggap masjid sebagai rumahnya, bahwa ia akan diberi ketenangan dan rahmat serta kemampuan untuk melintasi shiratal mustaqim menuju keridhaan Allah, yakni syurga." (HR. Thabrani dan Al-Bazzar dari Abud Darda ra)
"Masjid itu adalah rumah setiap orang yang bertaqwa, Allah memberi jaminan kepada orang yang menganggap masjid sebagai rumahnya, bahwa ia akan diberi ketenangan dan rahmat serta kemampuan untuk melintasi shiratal mustaqim menuju keridhaan Allah, yakni syurga." (HR. Thabrani dan Al-Bazzar dari Abud Darda ra)
Erm..ok! Apa amalan kita di masjid ni?
1) niat
2) Doa masuk masjid
3)Langkah kaki kanan ke masjid
4) berniat untuk iktikaf
Alamakk.....Masjid jauh dari rumah?nahhh..ini mungkin jawapan yang terbaik untuk anda:)
Rasulullah shalallahu 'alaihi wa salam bersabda :
"Sesungguhnya orang yang terbesar pahalanya dalam shalat adalah yang paling jauh perjalanannya." (HR. Muslim dari Abu Musa)
"Sesungguhnya orang yang terbesar pahalanya dalam shalat adalah yang paling jauh perjalanannya." (HR. Muslim dari Abu Musa)
Kepastian dicatatnya langkah-langkah menuju masjid membuat sahabat Bani Salamah tidak jadi pindah ke dekat masjid, apalagi Rasulullah menekankan agar sahabat Bani Salamah tetap tinggal di daerah yang lebih jauh dari masjid.
Hal ini diceritakan oleh sahabat Jabir radhiyallahu 'anhu :
"Di sekitar masjid terdapat tanah-tanah kosong, maka Bani Salamah ingin pindah ke dekat masjid. Hal itu sampai ke telinga Nabi, maka sabdanya : “Kudengar berita bahwa kamu akan pindah ke dekat masjid, benarkah itu ?.”
Ujar mereka : “Benar Ya Rasulullah, kami bermaksud demikian”.
Beliaupun bersabda : “Wahai Bani Salamah, tetap sajalah di tempatmu masing-masing, langkah-langkahmu pasti dicatat.” (HR. Ahmad dan Abu Daud)
Hal ini diceritakan oleh sahabat Jabir radhiyallahu 'anhu :
"Di sekitar masjid terdapat tanah-tanah kosong, maka Bani Salamah ingin pindah ke dekat masjid. Hal itu sampai ke telinga Nabi, maka sabdanya : “Kudengar berita bahwa kamu akan pindah ke dekat masjid, benarkah itu ?.”
Ujar mereka : “Benar Ya Rasulullah, kami bermaksud demikian”.
Beliaupun bersabda : “Wahai Bani Salamah, tetap sajalah di tempatmu masing-masing, langkah-langkahmu pasti dicatat.” (HR. Ahmad dan Abu Daud)
Untuk kaum wanita pula..banyak pendapat tentang iktikaf ni...
Imam Abu Hanifah & Imam Sufyan At-Thawry mengatakan wanita boleh dan sah beriktikaf di rumahnya dan mereka mendapat pahala sebagimana lelaki di masjid. bgmnpun perlu dingat, mereka perlulah menjaga tertoib dan adab iktikaf jika ingin perbuat di rumahnya.